Wajib koleksi baju 'takwa' baru

Baju baru.. Alhamdulillah
Tuk dipakai.. di hari raya
Tak punya pun.. tak apa-apa
Masih ada baju yang lama
Sepatu baru.. Alhamdulillah
Tuk dipakai.. di hari raya
Tak punya pun.. tak apa-apa
Masih ada sepatu yang lama
Potong ayam.. Alhamdulillah
Tuk dimakan.. di hari raya
Tak ada pun.. tak apa-apa
Masih ada telur ayamnya
Bikin kue.. Alhamdulillah
Tuk dimakan.. di hari raya
#Lirik Lagu Baju Baru

Masih ingat lagu anak-anak yang dinyanyikan Dhea ananda seperti diatas kan?

Ingat dong...

Memang sudah menjadi tradisi kultural ketika menyambut hari lebaran tiba, semua berbondong-bondong entah ke mall, pasar hingga bazar untuk membeli baju baru. Anak-anak, dewasa hingga kakek nenek pun tak mau kalah dengan berbagai model baju muslim terbaru tuk di pakai di hari kemenangan. Mulai model Jilbab Syahrini, mukena Krisdayanti, jubah Harry Potter, sandal Manohara hingga berbagai macam sandang berlabel branded sampai imitasi ala selebriti tanah air diobral menjelang hari raya.

Siapakah gerangan yang tak menginginkannya?

Kita semua pasti pernah terbesit dalam hati ketika melihat orang memilih baju di toko baju atau mall, Ingin rasa tuk secepatnya memiliki baju baru juga. Namun kembali harus merogoh kantong masing-masing. Bukan menjadi masalah besar jika kita keturunan konglomerat yang bisa menghambur-hamburkan uang kapanpun dan dimanapun. Mau beli ini oke lah, beli itu oke deh. Namun coba kita lirik dan tengok saudara kita yang berada di kolong jembatan! Masih mampukah uang di dompet tuk membelinya, sementara kebutuhan sehari-hari mendesak paksa untuk mengesampingkan membeli baju? Lebih baik buat beli makan hari ini, esok bahkan seterusnya dari pada memebeli baju baru tuk hanya sekedar dipakai dan dipamerkan saat hari raya saja.

Tetapi apa daya fakta di masyarakat membuktikan bahwa hari raya kurang afdhol tanpa memakai baju baru. Yang menjadi pertanyaan, HARUSKAH?

Jawabannya, tentu tidak. Mengapa demikian ?

Laisal Ied liman labisal jadid

Walaakinnal Ied liman tho'atuhu tazid

Maksudnya, idul fitri bukanlah sekedar baju baru melainkan ibadah dan ketakwaan yang harus ditambahkan dan ditingkatkan. Dalam menjalankan Ibadah selama bulan suci Ramadhan sebulan penuh, kita dituntut untuk memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini sebaik-baiknya. Mulai dari puasa, tarawih, tadarus, amalan-amalan sunnah lainnya seakan-akan menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim untuk dilaksanakan. Menyesal rasanya jika kita melewatkan dengan sia-sia bulan dengan segala doa yang diobral oleh Allah ini. Bagaimana tidak Bulan penuh ampunan, segala doa-doa kita pun bisa dikabulkan oleh Sang Maha penguasa jika kita benar-benar meminta. Segala amal perbuatan baik pahalanya dilipatgandakan. Tak ada amal ibadah yang sia-sia di bulan ini. 

Betapa rugi mereka yang hanya menanti hari kemenangan tiba dengan hanya menyiapkan baju baru saja. Dimanakah letak ketakwaannya? Sudah meningkatkah? Atau malah menurun? Naudzubillah

Semoga kita termasuk orang yang beruntung, yang bisa memanfaatkan bulan ini dengan meningkatkan kualitas takwa dan amal ibadah kita untuk dihadapkan kepada Sang Khalik di hari nan fitri. Bukan kah di hari itu kita akan kembali suci seperti bayi yang baru lahir? Jadi alangkah baiknya kita tidak sekedar memakai baju baru saja, tetapi bisa meningkatkan takwa. Tak usah pesimis atau bahkan berkecil hati bagi yang tak mampu membeli baju baru. Ada yang perlu dibanggakan selain itu. Apa? Ketakwaan. Marilah mengoleksi baju ketakwaan sebanyak-banyaknya demi bekal di akhirat nanti. Pamerkanlah kepada Allah semata, wujud ibadah kita di bulan ramadhan ini agar semakin baru terus meningkat di bulan-bulan kemudian dan menjadi orang yang selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

sumber gambar:
http://media.viva.co.id/thumbs2/2011/08/01/118390_pesta-diskon-pasar-baru_663_382.jpg