Tak tau bagaimana aku
harus menggambarkan perasaanku waktu itu. Suatu hal yang aku impikan
benar-benar tercapai. Sungguh. Aku bisa bertemu langsung dengan penulis
best seller Negeri 5 Menara, A. Fuadi. Bisa foto bareng, tanda tangan,
sharing, dan hal yang paling penting juga kutunggu yakni
memperoleh banyak ilmu dari beliau, khususnya di bidang kepenulisan.
A. FUADI (Dok. google)
Disini
aku ingin berbagi dengan kalian semua atas pengalaman dan ilmu yang
begitu berharga saat aku bersama penulis-penulis hebat seperti mereka.
Langsung saja, cekidotzzzz ....
Tepat pukul 13.10 Kang Ahmad Fuadi yang memakai baju merah kotak-kotak memasuki singgasana di kursi depan. Sosok yang telah dinanti banyak orang. Beliau adalah seorang penulis buku, dan novel best sellser NEGERI 5 MENARA, motivator, dan mantan wartawan TEMPO yang menerapkan ilmu jurnalistik dan tulis menulis. Sorakan tepuk tangan dan senyuman-senyuman bertebaran dari kompasianer untuk penulis Best seller N5M ini. Salam dan senyum hangat beliau berikan kepada kompasianer Surabaya.
Salam
hangat
dari A. Fuadi untuk kompasianer di Surabaya (Dok. Izzatul Millah)
Menulis
itu bisa berkeliling dunia, karena juga dengan menulis membukakan
pintu-pintu
jendela dunia. Menulis adalah hal yang luar biasa, karena dengan menulis
menjadikan hal tak mungkin menjadi mungkin.
Itulah motivasi yag
beliau sampaikan di awal perjumpaan kita.
Subhanallah, bulu kuduk
ini merinding hatipun bergetar ketika kami diperlihatkan video biografi
A.
Fuadi sejak masa kanank-kanak di tanah Maninjau, kemudian perantauan
menyebrang
pulau demi menuntut ilmu di tanah Jawa tepatnya di Pondok Gontor
Ponorogo,
hingga menerima 8 beasiswa belajar di luar negeri dan berkeliling dunia
bersama
istri beliau. Sungguh luar biasa mantera MAN JADDA WAJADA, mengubah yang
tidak
mungkin bisa menjadi mungkin. Dan akhirnya beliau bisa menulis novel
best
seller trilogi Negeri 5 Menara.
Kata
lebih hebat dari pada peluru. Satu peluru hanya mampu menembus satu
kepala
orang, tetapi kata-kata mampu menembus jutaan orang di seluruh dunia.
Itulah
kekuatan dari kata. Maka tulislah kata demi kata yang mengandung
kebaikan.
Cogito
ergo sum, lebih tepatnya dengan tulisan maka aku tetap ada. Meski si
penulis
telah meninggalkan kita semua, maka tulisannya lah yang akan bertahan
hidup
sepanjang masa.
Menulis
adalah kekuatan. Karena tulisan bisa menjelma menjadi apa saja, dan
tulisan
bisa mengubah hidup lebih dari yang kita bayangkan.
Itulah kata-kata yang
penuh motivasi untuk para kompasianer agar selalu membangkitkan niat
menulisnya.
Beliau juga menjelaskan
mengapa membaca novel yang dikutip dari seorang penulis terkemuka,
Harvey
Chapman. Diantaranya to understand,agar kita mengerti dunia baru
seperti
hidup, orang dan situasi yang ada. Yang kedua to be entertained,yakni
mencari
hiburan bukan hanya di waktu senggang semata, dan to escape, keluar
dari
kesibukan, kepenatan dari aktivitas yang padat dan membuat stress.
Selanjutnya beliau
berbagi tentang apa yang telah beliau lakukan ketika menulis Negeri 5
Menara.
Apa yang dilakukan
ketika menulis novel Negeri 5 Menara ?
Proses menulis A. Fuadi
:
1)
WHY,
luruskan niat mengapa anda menulis. Karena niat merupakan suntikan
stamina yang
tidak akan pernah putus dan membuat stamina menulis tetap kuat. Karena
jika
sudah alasan, menulis tidak akan merasa mlempem. Mengapa A. Fuadi
menulis novel alasannya ialah karena beliau ingin sharing /
berbagi
kebaikan melalui tulisan. Seperti mengamalkan ilmu hadis yang telah
beliau
tempuh selama belajar di pondok gontor melalui penulisan novel. Teringat
pesan
ustadnya ‘KHAIRUNNAASI ANFA’UHUM LINNAASI”,
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semangat
berbagi
dan mengamalkan ilmu membuat beliau terus termotivasi menulis. Semakin
kuat
alasan mengapa kita menulis, maka semakin kuat motivasi kita untuk
menulis.
2)
WHAT,
ketahuilah apa yang akan ditulis. Kuasai tema apa yang akan ditulis dan
perdalam hingga menguatkan rangkaian kata. Obat kuat tulisan yakni
kenal,
peduli, familiar, dan tahu. Dalam proses kepenulisan novel N5M beliau
menulis
tentang kisah perjalanan hidupnya di pesantren hingga kesuksesan yang
membawanya, jadi pengalaman itu membuat tulisannya lebih kuat atas apa
yang
pernah dialami. Beliau menulis juga berdasarkan kesenangan bukan
paksaan.
Kesenangan jika ditulis dengan senang maka akan menjadi kekuatan. Maka
kita
harus bisa mencari kisah kita atau orang lain yang inspiratif.
3)
HOW,
bagaimana kita bisa menuliskannya dengan baik ? Yakni dengan mendapatkan
sumber
atau referensi untuk mengembangkan kepenulisan. Seperti buku lain, foto,
diari,
al-mahfudhoh, buku kamus dll. Jadi selama proses kepenulisan N5M beliau
berulangkali pulang kampung ke Maninjau untuk memeperoleh referensi
lebih dalam
semasa beliau menuntut ilmu di Gontor dulu. Bongkar diari, Sang Ibu juga
masih
menyimpan surat-surat yang berisikan ekspresi luar biasa semasa di
pondok.
4)
WHEN,
kapan menulisnya ?, itulah pertanyaan
yang sering dilontarkan oleh penulis pemula yang sering mengalami up
and down motivation. Maka
menulislah mulai dari sekarang, mulai hari ini. Jika setiap hari
menyempatkan
diri menulis meski hanya satu lembar saja, maka dalam setahun bisa
membuahkan
novel dengan 360 halaman. Jaga konsisten agar stamina menulis tetap
terjaga.
Allah
Maha Tahu. Kejarlah apa yang perlu dikejar….
Setelah A. Fuadi
memaparkan dan sharing kepenulisan novel N5M, kini saaatnya pemutaran
trailer
film Negeri 5 Menara. Iringan musik dan potongan film N5M mampu membius
para
kompasianer di ruang yang cukup besar ini. Semua mata tertuju pada 2
layar LCD
yang tertancap di sisi kanan dan kiri panggung.
Pemutaran
trailer film Negeri 5 Menara yang berhasil menyedot setengah juta
penonton saat
peluncuran film 1 Maret 2012 (Dok. Izzatul Millah)
Selanjutnya dibukalah
sesi pertanyaan untuk para kompasianer. Antusias para penanya begitu
hebat.
Jika diberi kesempatan yang lebih lagi, mungkin setiap kompasianer akan
mengacungkan tangannya berulangkali dengan pertanyaan yang lebih dari
satu. Apalagi
tiket voucher nonton dan buku dari sejak awal dibagikan untuk para
pemenag
kuis. Semangat dan antiasias kami begitu besar. Sungguh. Dan akhirnya
hal yang
kami tunggu datang, yaitu minta tanda tangan dan foto bersama A. Fuadi.
Serasa dreams
come true hari ini…
- Fuadi
menjadi artis yang dikerubungi para fans untuk dimintai tanda
tangan dan
foto bersama (Dok. Izzatul Millah)
SESI
KE-EMPAT
Setelah coffee break,
kami masih menunggu pembicara terakhir. Siapakah beliau ? Dan akhirnya
tepat
pukul 15.35 WIB pembawa acara mempersilahkan seorang laki-laki yang
sukses naik
ke panggung, beliau adalah seorang writer, blogger, reporter, dan kompas
editor. Subhanallah.. semua bakat kepenulisan ada padanya, dialah Bapak
Iskandar Zulkarnaen. Sepertinya kita harus menyimak lebih dalam dari
beliau
berdasarkan jutaan pengalaman yang pernah dialami. Dan untuk pertamanya
beliau speechless
karena beliau berkata bahwa semuanya telah dijelaskan panjang lebar oleh
pembicara-pembicara sebelumnya. BUKAN TULISAN APA ADANYA. Itulah tema
yang akan
dijelaskan. Karena sebagai writer wanna be, tentunya kita harus
menggali
informasi bertebaran ang datang silih berganti, tema apapun juga menjadi
bhan
tulisan kita, dan tanpa kita sadar bahwa ide datang dari banyak tempat.
Lalu,
APAKAH SEMUANYA HARUS KITA TULIS? jawabannya adalah TIDAK. Kita harus
PILIH-PILIH. Karena :
a.
kita
harus menulis apa yang paling kita
kuasai karena akan menajdi power tulisan kita,
b.
tulislah
apa yang pertama tahu,
c.
mempunyai
kemasan baru dalam menulis.
Seperti 7 toilet tertingi di dunia.
Itulah
hal yang patut diketahui sebagai penulis pemula agar tulisannya bisa
tertarik
dan dibaca banyak orang. Selanjutnya beliau juga menyajikan suatu hal
biasa
dengan hal yang baru, dengan kemasan KREATIF, yakni :
a.
Kreatif,
hasil sendiri, bukan hasil
plagiat.
b.
Menampilkan
sesuatu yang baru dan selalu
datang dengan hal yang baru.
c.
Harus
bisa dirasakan dan dilihat
Tentunya
konten kreatif juga membutuhkan :
a.
Tulisan
yang mendalam, seperti kumpulan
data dan fakta selengkapnya serta bisa memaparkan informasi seutuhnya.
b.
Tulisan
yang terinci (pointer)
c.
Tulisan
dengan ilustrasi atau gambar
d.
Adanya
konten foto dan video. Karena hal
ini paling efektif mempengaruhi audience.
Seiring berputarnya
waktu, tak terasa jam menunjukkan sekitar pukul 16. 35 WIB. Maka
berakhirlah
semua pembicara hari ini untuk membagi ilmunya. Bapak Wijaya
Kusuma
sebagai kompasianer yang dibebela-belain datang dari Jakarta demi
mengikuti blogshop
di Surabaya karena honor dari penerbitan buku cair. Begitu berkobar
semangatnya
beliau untuk menulis, dan satu pesan dari beliau, MENULISLAH SETIAP HARI
DAN
RASAKAN APA YANG TERJADI !
“MAN JADDA WAJADA !”
pembawa acara memandu kita untuk mengungkapakan mantera itu 3x dengan
penuh
semangat dan mengakhiri perpisahan yang termanis sore ini.
Terakhir, saatnya
narsiz di depan panggung. Saatnya para kompasianer nampang di depan
banner
kompasiana blogshop. Klik..klik…. berbagai macam suara kamera saat
jepretan
berlangsung. Kini saatnya mengobarkan
kembali semangat menulis.
Dan kita semua,
khususnya saya pribadi telah mendapatkan mantera-mantera sakti
kepenulisan dari
para pemateri yang sudah berpengalaman yakni tambahan wawasan dalam
menulis
yang hebat, penuh kreatif dan berbagi pengalaman yang luar biasa
bersama para penulis
hebat dan tentunya narasumber yang berpengalaman dibidangnya. Terus
kobarkan
semangat dan stamina menulis. MAN JADDA WAJADA ; bersungguh-sungguh,
teliti ,
sabar, dan juga harus konsisten dalam menulis. Alhamdulillah sungguh
luar biasa
mantera itu …
“Pada
dasarnya kita semua ahli menulis. Dan menulis adalah hal yang luar
biasa,
karena dengan menulis menjadikan hal tak mungkin menjadi mungkin.”
(Ungkapan
A.
Fuadi pada acara Blogshop Kompasiana dan Roadshow N5M di Surabaya, 17
Maret
2012)
ayo
bareng-bareng semangat nulis !
Ojo
lali
mantera sakti,
MAN
JADDA WAJADA – WONG SING TEMEN BAKALE NEMU
Salam,
Millah
Saya kiranya awal bakalan kayk kumat kamit Heheheee... :D
BalasHapus"Happy Blog Walking"
Wah.. rumus nulisnya jitu, 3W + 1H..
BalasHapusngomong-ngomong, bukunya bagus ndak?
soalnya belum pernah baca dan nonton filmnya, hehehe
@Muhamadromdoni : wah kalo gitu dukun dunk ;D wkwkkw
BalasHapus@Sigit : bagus sekali karya2 nya A.Fuadi , high recommended :) kao aq sih lebih suka novelnya daripda movie nya