Tak tau bagaimana aku harus menggambarkan perasaanku waktu itu. Suatu hal yang aku impikan benar-benar tercapai. Sungguh aku bisa bertemu langsung dengan penulis best seller Negeri 5 Menara, A. Fuadi. Bisa foto bareng, tanda tangan, sharing, dan hal yang paling penting juga kutunggu yakni aku banyak memperoleh banyak ilmu dari beliau, khususnya di bidang kepenulisan. Dengan para penulis yang ahli dibidangnya dan pengelola kompasiana. bukan maksud tinggi hati pamrih atau whatever, tapi disini aku ingin berbagi dengan kalian semua atas pengalaman dan ilmu yang begitu berharga saat aku bersama penulis-penulis hebat seperti mereka. Langsung saja, cekidotzzzz ....
Langit
kian menghitam, mentari baru saja beranjak dari peraduannya. Kini
saatnya
mengulas pengalaman emas dalam acara “Bogshop dan Roadshow Film Negeri 5
Menara
pada 17/03/2012 yang diselenggarakan di Gedung Bank Indonesia Surabaya,
tepatnya di Jalan Pahlawan No. 105 Surabaya.
PRA-ACARA
Persiapan
Mentari
pagi tak kelihatan menampakkan senyumnya. Sepertinya mendung pagi ini
sang awan
masih berselimut kabut yang berwarna abu-abu. Membuka pintu kamar,
melihat
kicauan burung, tersenyum riang hati ini. Sabtu, 17 Maret 2012, inilah
hari
yang benar-benar kunantikan, mengingat namaku telah terdaftar nomor 54
pada acara Blogshop dan
Roadshow Negeri 5 Menara yang diselenggarakan Gedung Bank Indonesia
Surabaya, Jalan Pahlawan No. 105. Hal yang kuimpikan akan segera
terwujud untuk
bertemu dan menambah wawasan tentang kepenulisan bersama pemateri yang
tentunya
sudah berpengalaman, yakni Ahmad Fuadi (penulis novel best seller
Negeri
5 Menara) dan Iskandar Zulkarnaen (pengelola dan editor KOMPAS.com).
Alhamdulillah, bersyukur atas nikmat-Nya, hari ini tubuh mulai fit lagi
setelah
minum obat dan bisa beraktifitas lagi meskipun harus menguatkan diri
pasca
sakit. Bismillah, Man Jadda Wajada rekkkk !
Sementara
jam dinding komplek B pondok putri pesantren mahasiswa An-Nur Surabaya
menunjukkan pukul 07.54 WIB.
Penantian
acara di depan pintu utama, bahkan ada yang sampai kelosotan (duduk-duduk di
lantai dan bersandar) demi menuggu acara dimulai.
(Dok. Izzatul Millah)
Pembawa acara mulai melebarkan senyum dan menyapa para kompasianer dengan
salam hangat. Beliau mampu membuat kami makin bergairah mengikuti blogshop ini.
Ditambah lagi para panitia sie konsumsi membagikan kardus putih yang berisi
beberapa snack lezat. Waww… Nyummy !
Sang pembawa acara juga
menyambut hangat dan salam untuk spesial para tamu seperti Bapak Johan Wahyudi
selaku editor kompas.com, Bapak Nur Hadi selaku pengembang edukasi dari ID, dan
specail for Kang A. Fuadi selaku penulis buku dan motivator.
SESI
PERTAMA
Tepat pukul 10.29 host
mempersilahkan Bapak Johan Wahyudi untuk maju ke depan. Sambutan yang hangat
dan sorakan tangan kompasianer meramaikan gedung untuk penyambutan Bapak Johan
selaku penulis buku, motivator edukasi, dan editor kompas.com. betapa luar
biasa kemampuannya. Beliau menjelaskan Menulis untuk Masa Depan. Yang berisi
keuntungan-keuntungan menulis seperti menulis untuk berdakwah, bisa menguasai
ilmu dengan sangat baik, menambahkan kewibawaan dan kesahajaan, menjadikan kita
teladan di lingkungan dan masyarakat, dan pasti pada akhirnya memperoleh
kentungan finansial yang lebih dari cukup.
Bapak
Johan Wahyudi dengan penuh semangat sharing ilmu dan pengalamannya (Dok.
Izzatul Millah)
Tak pernah disangka,
beliau sebenarnya adalah sosok pendidik yang telah melanjutkan pendidikannya
hingga Doktoral (S3) dan pernah meraih Juara 1 Nasional Penulisan Naskah Buku.
Wah, hal ini benar-benar inspiratif dan memotivasi saya sebagai calon pendidik
di bangku sekolah yang ingin juga menerbitkan buku, Insya Allah mengamalkan
ilmu lewat menrbitkan buku Bahasa Inggris.
Selanjutnya beliau
memaparkan sikap –sikap penulis diantaranya reseptif, ada jiwa good thief,
dalam arti menangkap ide-ide orang lain saat obrolan santai, penulis juga
pembaca, pendengar dan pembicara yang baik.
Beliau juga menjelaskan
panjang lebar mengenai Tips menulis buku dan mengawali menulis buku, menjadi
penulis buku ajar, hingga bagaimana cara masuk dan menembus dunia penerbitan.
“Buku
setebal apapun berawal dari sebuah kata, dan bermainlah kata demi kata setiap
hari untuk menerbitkan buku”
Pernyataan ini menjadi
penutup Bapak Johan Wahyudi.
Subhanallah… sungguh
luar biasa apa yang telah disampaikan beliau, sungguh inspiratif, dan sangat
memotivasi para kompasioner, khususnya saya yang suatu saat ingin menerbitkan
buku ajar bahasa inggris. Amin. Man jadda wajada…
SESI
KEDUA
Tibalah saatnya ishoma
(istirahat, sholat, makan). Sie konsumsi lagi-lagi mnebarkan senyumnya untuk
menyodorkan kardus kotak berwarna putih menu makan siang nan lezat. Sementara
pembawa acara mengingatkan kembali seperti di awal acara tadi, yakni “Livetweet”
#blogshopN5M di twitter yang akan dipilih
pemenang diakhir acara nanti. Hal ini membuat kompasianer semakin
semngat berkicau di twitter.
SESI
KETIGA
Tepat pukul 13.10 Kang
Ahmad Fuadi yang memakai baju merah kotak-kotak memasuki singgasana di kursi
depan. Sosok yang telah dinanti adalah seorang penulis buku, motivator, dan
mantan wartawan TEMPO yang menerapkan ilmu jurnalistik dan tulis menulis. Sorakan
tepuk tangan dan senyuman-senyuman bertebaran dari kompasianer untuk penulis
Best seller N5M ini. Salam dan senyum hangat beliau berikan kepada kompasianer
Surabaya.
Salam
hangat dari A. Fuadi untuk kompasianer di Surabaya (Dok. Izzatul Millah)
Menulis
itu bisa berkeliling dunia, karena juga dengan menulis membukakan pintu-pintu
jendela dunia. Menulis adalah hal yang luar biasa, karena dengan menulis
menjadikan hal tak mungkin menjadi mungkin.
Itulah motivasi yag
beliau sampaikan di awal perjumpaan kita.
Subhanallah, bulu kuduk
ini merinding hatipun bergetar ketika kami diperlihatkan video biografi A.
Fuadi sejak masa kanank-kanak di tanah Maninjau, kemudian perantauan menyebrang
pulau demi menuntut ilmu di tanah Jawa tepatnya di Pondok Gontor Ponorogo,
hingga menerima 8 beasiswa belajar di luar negeri dan berkeliling dunia bersama
istri beliau. Sungguh luar biasa mantera MAN JADDA WAJADA, mengubah yang tidak
mungkin bisa menjadi mungkin. Dan akhirnya beliau bisa menulis novel best
seller trilogi Negeri 5 Menara.
Kata
lebih hebat dari pada peluru. Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala
orang, tetapi kata-kata mampu menembus jutaan orang di seluruh dunia. Itulah
kekuatan dari kata. Maka tulislah kata demi kata yang mengandung kebaikan.
Cogito
ergo sum, lebih tepatnya dengan tulisan maka aku tetap ada. Meski si penulis
telah meninggalkan kita semua, maka tulisannya lah yang akan bertahan hidup
sepanjang masa.
Menulis
adalah kekuatan. Karena tulisan bisa menjelma menjadi apa saja, dan tulisan
bisa mengubah hidup lebih dari yang kita bayangkan.
Itulah kata-kata yang
penuh motivasi untuk para kompasianer agar selalu membangkitkan niat
menulisnya.
Beliau juga menjelaskan
mengapa membaca novel yang dikutip dari seorang penulis terkemuka, Harvey
Chapman. Diantaranya to understand,agar kita mengerti dunia baru seperti
hidup, orang dan situasi yang ada. Yang kedua to be entertained,yakni
mencari hiburan bukan hanya di waktu senggang semata, dan to escape, keluar
dari kesibukan, kepenatan dari aktivitas yang padat dan membuat stress.
Selanjutnya beliau
berbagi tentang apa yang telah beliau lakukan ketika menulis Negeri 5 Menara.
Apa yang dilakukan
ketika menulis novel Negeri 5 Menara ?
Proses menulis A. Fuadi
:
1)
WHY,
luruskan niat mengapa anda menulis. Karena niat merupakan suntikan stamina yang
tidak akan pernah putus dan membuat stamina menulis tetap kuat. Karena jika
sudah alasan, menulis tidak akan merasa mlempem. Mengapa A. Fuadi
menulis novel alasannya ialah karena beliau ingin sharing / berbagi
kebaikan melalui tulisan. Seperti mengamalkan ilmu hadis yang telah beliau
tempuh selama belajar di pondok gontor melalui penulisan novel. Teringat pesan
ustadnya ‘KHAIRUNNAASI ANFA’UHUM LINNAASI”,
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semangat berbagi
dan mengamalkan ilmu membuat beliau terus termotivasi menulis. Semakin kuat
alasan mengapa kita menulis, maka semakin kuat motivasi kita untuk menulis.
2)
WHAT,
ketahuilah apa yang akan ditulis. Kuasai tema apa yang akan ditulis dan
perdalam hingga menguatkan rangkaian kata. Obat kuat tulisan yakni kenal,
peduli, familiar, dan tahu. Dalam proses kepenulisan novel N5M beliau menulis
tentang kisah perjalanan hidupnya di pesantren hingga kesuksesan yang
membawanya, jadi pengalaman itu membuat tulisannya lebih kuat atas apa yang
pernah dialami. Beliau menulis juga berdasarkan kesenangan bukan paksaan.
Kesenangan jika ditulis dengan senang maka akan menjadi kekuatan. Maka kita
harus bisa mencari kisah kita atau orang lain yang inspiratif.
3)
HOW,
bagaimana kita bisa menuliskannya dengan baik ? Yakni dengan mendapatkan sumber
atau referensi untuk mengembangkan kepenulisan. Seperti buku lain, foto, diari,
al-mahfudhoh, buku kamus dll. Jadi selama proses kepenulisan N5M beliau
berulangkali pulang kampung ke Maninjau untuk memeperoleh referensi lebih dalam
semasa beliau menuntut ilmu di Gontor dulu. Bongkar diari, Sang Ibu juga masih
menyimpan surat-surat yang berisikan ekspresi luar biasa semasa di pondok.
4)
WHEN,
kapan menulisnya ?, itulah pertanyaan
yang sering dilontarkan oleh penulis pemula yang sering mengalami up and down motivation. Maka
menulislah mulai dari sekarang, mulai hari ini. Jika setiap hari menyempatkan
diri menulis meski hanya satu lembar saja, maka dalam setahun bisa membuahkan
novel dengan 360 halaman. Jaga konsisten agar stamina menulis tetap terjaga.
Allah
Maha Tahu. Kejarlah apa yang perlu dikejar….
Setelah A. Fuadi
memaparkan dan sharing kepenulisan novel N5M, kini saaatnya pemutaran trailer
film Negeri 5 Menara. Iringan musik dan potongan film N5M mampu membius para
kompasianer di ruang yang cukup besar ini. Semua mata tertuju pada 2 layar LCD
yang tertancap di sisi kanan dan kiri panggung.
Pemutaran
trailer film Negeri 5 Menara yang berhasil menyedot setengah juta penonton saat
peluncuran film 1 Maret 2012 (Dok. Izzatul Millah)
Selanjutnya dibukalah
sesi pertanyaan untuk para kompasianer. Antusias para penanya begitu hebat.
Jika diberi kesempatan yang lebih lagi, mungkin setiap kompasianer akan
mengacungkan tangannya berulangkali dengan pertanyaan yang lebih dari satu. Apalagi
tiket voucher nonton dan buku dari sejak awal dibagikan untuk para pemenag
kuis. Semangat dan antiasias kami begitu besar. Sungguh. Dan akhirnya hal yang
kami tunggu datang, yaitu minta tanda tangan dan foto bersama A. Fuadi. Serasa dreams
come true hari ini…
- Fuadi
menjadi artis yang dikerubungi para fans untuk dimintai tanda tangan dan
foto bersama (Dok. Izzatul Millah)
SESI
KE-EMPAT
Setelah coffee break,
kami masih menunggu pembicara terakhir. Siapakah beliau ? Dan akhirnya tepat
pukul 15.35 WIB pembawa acara mempersilahkan seorang laki-laki yang sukses naik
ke panggung, beliau adalah seorang writer, blogger, reporter, dan kompas
editor. Subhanallah.. semua bakat kepenulisan ada padanya, dialah Bapak
Iskandar Zulkarnaen. Sepertinya kita harus menyimak lebih dalam dari beliau
berdasarkan jutaan pengalaman yang pernah dialami. Dan untuk pertamanya beliau speechless
karena beliau berkata bahwa semuanya telah dijelaskan panjang lebar oleh
pembicara-pembicara sebelumnya. BUKAN TULISAN APA ADANYA. Itulah tema yang akan
dijelaskan. Karena sebagai writer wanna be, tentunya kita harus menggali
informasi bertebaran ang datang silih berganti, tema apapun juga menjadi bhan
tulisan kita, dan tanpa kita sadar bahwa ide datang dari banyak tempat. Lalu,
APAKAH SEMUANYA HARUS KITA TULIS? jawabannya adalah TIDAK. Kita harus
PILIH-PILIH. Karena :
a.
kita harus menulis apa yang paling kita
kuasai karena akan menajdi power tulisan kita,
b.
tulislah apa yang pertama tahu,
c.
mempunyai kemasan baru dalam menulis.
Seperti 7 toilet tertingi di dunia.
Itulah
hal yang patut diketahui sebagai penulis pemula agar tulisannya bisa tertarik
dan dibaca banyak orang. Selanjutnya beliau juga menyajikan suatu hal biasa
dengan hal yang baru, dengan kemasan KREATIF, yakni :
a.
Kreatif, hasil sendiri, bukan hasil
plagiat.
b.
Menampilkan sesuatu yang baru dan selalu
datang dengan hal yang baru.
c.
Harus bisa dirasakan dan dilihat
Tentunya
konten kreatif juga membutuhkan :
a.
Tulisan yang mendalam, seperti kumpulan
data dan fakta selengkapnya serta bisa memaparkan informasi seutuhnya.
b.
Tulisan yang terinci (pointer)
c.
Tulisan dengan ilustrasi atau gambar
d.
Adanya konten foto dan video. Karena hal
ini paling efektif mempengaruhi audience.
Seiring berputarnya
waktu, tak terasa jam menunjukkan sekitar pukul 16. 35 WIB. Maka berakhirlah
semua pembicara hari ini untuk membagi ilmunya. Sementara para kompasianer
masih kerasan di karpet merah ini. Dan mengapa ? karena hal yang ditunggu untuk
pengumuman Livetweet #N5M. dan selamat kepada wanita berkerudung yang mendapat
handphone cantik sebagai pemenang Livetweet. Selamat neng ….. !
Dan souvenir terakhir,
wanita cantik berbaju orange mempersembahkan souvenir untuk Bapak Wijaya Kusuma
sebagai kompasianer yang dibebela-belain datang dari Jakarta demi mengikuti blogshop
di Surabaya karena honor dari penerbitan buku cair. Begitu berkobar semangatnya
beliau untuk menulis, dan satu pesan dari beliau, MENULISLAH SETIAP HARI DAN
RASAKAN APA YANG TERJADI !
“MAN JADDA WAJADA !”
pembawa acara memandu kita untuk mengungkapakan mantera itu 3x dengan penuh
semangat dan mengakhiri perpisahan yang termanis sore ini.
Terakhir, saatnya
narsiz di depan panggung. Saatnya para kompasianer nampang di depan banner
kompasiana blogshop. Klik..klik…. berbagai macam suara kamera saat jepretan
berlangsung. Kini saatnya mengobarkan
kembali semangat menulis.
There
is nothing more rewarding than today. Special big thanks to :
- Pihak
kompasiana dan panitia yang menyelenggarakan event ini
- Para
Narasumber yang rela meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepenulisan
- Tak
lupa pihak iB yang menjembatani film N5M dan event Blogshop & Roadshow
di 3 kota besar.
Dan kita semua,
khususnya saya pribadi telah mendapatkan mantera-mantera sakti kepenulisan dari
para pemateri yang sudah berpengalaman yakni tambahan wawasan dalam menulis
yang hebat, penuh kreatif dan berbagi pengalaman yang luar biasa bersama para penulis
hebat dan tentunya narasumber yang berpengalaman dibidangnya. Terus kobarkan
semangat dan stamina menulis. MAN JADDA WAJADA ; bersungguh-sungguh, teliti ,
sabar, dan juga harus konsisten dalam menulis. Alhamdulillah sungguh luar biasa
mantera itu …
“Pada
dasarnya kita semua ahli menulis. Dan menulis adalah hal yang luar biasa,
karena dengan menulis menjadikan hal tak mungkin menjadi mungkin.”
(Ungkapan
A. Fuadi pada acara Blogshop Kompasiana dan Roadshow N5M di Surabaya, 17 Maret
2012)
Salam
kompasiana rekkk !
ayo
bareng-bareng semangat nulis !
Ojo
lali mantera sakti,
MAN
JADDA WAJADA – WONG SING TEMEN BAKALE NEMU
My DOcumentations :
Ihiirrrrr... semoga suatu saat bisa ketularan kayak Fuadi. Amin....
Menggoreskan tangan di prasasti bersejarah
Suasana gedung iB di lantai 7
Suasana ruangan pra acara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar