4 Tips Makjleb dari Sinta Yudisia

Adakah yang belum kenal dengan beliau?

Yuk kenalan dulu dimari #JabatTangan #CipikaCipiki

Mbak Sinta Yudisia adalah sosok penulis yang produktif yang telah menerbitkan 40 lebih buku fiksi dan nonfiksi. Yang belum kenal silahkan baca disini.

Sungguh hal yang aku nantikan bertemu sosok penulis yang inspiratif seperti beliau. Harapan itu pun terjadi untuk bertatap langsung dengan Mbak Sinta Yudisia dalam event FLP Sidoarjo. Banyak pengalaman termasuk ilmu kepenulisan yang kudapatkan. 

Berikut ini saya bagikan beberapa tips yang makjleb menjadi penulis spektakuler ala Sinta Yudisia :

1.      Hindari pernyataan dan pertanyaan salah.

Hehheh kayak UAS Bahasa Indonesia aja,

kamsudnya, banyak dari kita sebagai penulis pemula, atau writer wanna be yang terbesit dalam hatinya dengan kegalauan akan berbagai pertanyaan tentang keraguan dan kegalauan  menjadi penulis.

                                  

Ketika Duniaku Terbalik

Bismillahirrahmanirrahim…

Selamat siang, Hepi Sunday sobat ! Alhamdulillah kita semua masih diberi kesempatan menghirup udara segar sampai detik ini. Aduh, aku merasa berdosa telah menelantarkan blogku dan aktivitas blogwalking beberapa bulan kebelakang. Bisa kulihat postingan terakhirku bulan juli 2013 Fyuuhhh, sungguh teganya diriku pada rumah keduaku ini. Aku telah disibukkan oleh aktifitas hari-hariku mengajar fullday.

Sobat, kini duniaku terbalik dan  berputar tepat 360° . Dulu, waktu kuhabiskan untuk menuntut ilmu. Zaman nom-noman kuliah dan tinggal di pesantren mahasiswa, sebelum subuh bangun, setelah shalat subuh berjamaah langsung menuntut ilmu mnegaji pagi, dilanjutkan kegiatan lainnya mulai dari ke kampus, mengerjakan tugas-tugas kuliah yang seabrek, tanggung jawab  organisasi intra maupun extra baik dikampus maupun pondok hingga tet ….jam delapan malam selesai mengaji di pondok. Dan sekarang duniaku terbalik untuk mengamalkan ilmu. Usai shalat subuh aku harus belajar sekedar menyiapkan materi, membuat perangkat dan media pembelajaran. Berangkat pagi pulang sore, hingga setelah maghrib aku harus mengamalkan ilmu lagi karena diminta para tetangga tuk menemani anak-anak mereka belajar di rumahku. Dan setelah itu langsung aku menuju pagupon srett kamar tercinta langsung tepar.

Hampir setahun rasanya ku lupa kegiatan-kegiatan yang dulu sering kulakukan di waktu senggang bersama teman-teman karibku, seperti :