Mulailah mengejar impian sedini mungkin ... !
“Sebuah workbook yang inspiratif dan memandu tuk menyusun rencana hidup kita demi menggapai kesuksesan”
Tak ada kata-kata yang patut kuucap selain kalimat diatas. Aku memang suka membaca, jenis bacaan apa pun itu. Di saat banyak tugas kuliah, yang harus kubaca adalah literatur dan sumber penunjang tugas. Dan di waktu luang, novel, kumpulan karya sastra, koran, majalah, bahkan portal berita on-line pun kulahap. Aku bisa memperoleh bacaan-bacaan tersebut di perpustakaan, pinjam milik teman, bahkan koran milik warung langgananku sekalipun. Tapi di saat uang hasil tabunganku buat beli buku kuliah tersisa, aku harus berkunjung ke toko buku. Di sana, kulihat, kubaca, dan kupilih buku atau novel yang pas di hati dan tentunya pas dengan uang di kantongku.
Untuk saat ini, aku belum tertarik pada judul novel yang kulihat. Segera kuberjalan ke lantai dua. Meski bukan novel, banyak buku yang menarik, termasuk literatur kuliah. Seperti buku 100+ Ice Breaker, Mengajar lebih menyenangkan. Guru Ok, Murid pun enjoy. Buku tersebut sangat cocok buat warming-up saat aku micro-teaching dan menjadi guru kelak. Tapi mata ini masih penasaran dan terus ingin memelototi tiap judul buku yang lainnya. Yap, aku terpesona dengan sebuah buku yang berada di rak atas mataku. Memang dilihat dari cover-nya tidak menarik, tetapi judulnya mampu menarik hati dan sangat cocok dengan apa yang biasa kuselesaikan demi event atau kegiatan di kampus.
Tuhan, Inilah Proposal Hidupku … Itulah sebuah buku (bisa dikatakan sebuah workbook) yang ditulis oleh Jamil Azzaini dan harus kubeli. Proposal hidup ? Apakah itu? Aku sangat penasaran. Yang kuketahui adalah proposal kegiatan karena aku terbiasa ikut serta merampungkan proposal kegiatan di sekolah maupun di kampus. Sejak SMP, aku mulai suka terjun ke dunia organisasi. Hingga di bangku kuliah ini, aku merangkap tuk mengikuti tiga jenis organisasi di kampus, baik intra maupun extra. Seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Unit Pengembangan Bahasa Asing (UPBA), dan Ikatan Qori’-qori’ah Mahasiswa (IQMA).
Mengapa ada proposal hidup ?