Rabu, 17 November 2010
My Inspirations
ACHIEVEMENT (Prestasi)
Follow your passion, and success will follow you
(Ikuti hasratmu, dan kesuksesan akan mengikutimu)
BALANCE (keseimbangan)
In our play we reveal, what kind of people we are
(Didalam tingkah laku kita terungkap jati diri kita sebenarnya)
ENDURANCE (Bertahan)
Think of the rung of a ladder, nota as a place to rest but as a place to hold. Your foot just long enough to put your other foot somewhat higher
(ketika kita menginjakkan kaki kita di anak tangga, jangan memandangnya sebagai tempat beristirahat, melainkan sebagai kesempatan mengambil waktu sejenak dan bersiap untuk melangkahkan kaki kita yang lain ke tempat yang lebih tinggi)
The last poem from him .......
Pukul enam pagi. Aku keluar dari kamar menuju beranda, dan menghirup udara pagi yang segar namun menyakitkan. Saat itu hanya ada tatapan kosong dan ribuan kesedihan yang mengoyak jantungku perlahan tapi pasti.
Kertas lusuh yang basah oleh air mataku tergenggam erat di tangan kananku. Aku membukanya kembali, dan membacanya untuk ke seratus kalinya.
Sejak senja itu, aku selalu teringat padamu
Setiap nafasku menarikmu ke dalam otakku, terlalu dalam ...
Apa kau masih disana, kasih?
Masih tersisa tempat untukmu, yang selalu ada untukku
Hingga kini kurasakan, serat cinta yang mengakar dalam jantungku
Ia tumbuh dengan siraman cahaya lewat senyummu
Kau warnai duniaku dengan hari-harimu
Setiap kata cintamu mengalir tenang dan dalam
Sedalam hatiku untukmu...
Dengan kenangan akan senyum itu, aku sempurna
Aku terbawa arus, sekuat apapun aku mencoba menepi
Aku akan terbawa
Karena aku tak ingin pergi
Aku hanya ingin bersamamu
Untuk merpati betinaku, yang selalu hinggap di hati.
Dari Dikki
Air mataku menetes mengiringi setiap kata yang kubaca. Aku terduduk lemas di beranda itu, seakan seluruh akal sehat bersama Dikki. Sepucuk puisi cinta peninggalan terakhir dari mantan kekasihku itu kudekap dengan erat seakan berpelukan dengan raganya. Senyum dan tatapan Dikki hanyalah sebuah kenangan pahit bagiku saat itu. Sulit bagiku untuk percaya bahwa kini kita telah berpisah dihari perayaan enam tahun cinta kita.
Kertas lusuh yang basah oleh air mataku tergenggam erat di tangan kananku. Aku membukanya kembali, dan membacanya untuk ke seratus kalinya.
Sejak senja itu, aku selalu teringat padamu
Setiap nafasku menarikmu ke dalam otakku, terlalu dalam ...
Apa kau masih disana, kasih?
Masih tersisa tempat untukmu, yang selalu ada untukku
Hingga kini kurasakan, serat cinta yang mengakar dalam jantungku
Ia tumbuh dengan siraman cahaya lewat senyummu
Kau warnai duniaku dengan hari-harimu
Setiap kata cintamu mengalir tenang dan dalam
Sedalam hatiku untukmu...
Dengan kenangan akan senyum itu, aku sempurna
Aku terbawa arus, sekuat apapun aku mencoba menepi
Aku akan terbawa
Karena aku tak ingin pergi
Aku hanya ingin bersamamu
Untuk merpati betinaku, yang selalu hinggap di hati.
Dari Dikki
Air mataku menetes mengiringi setiap kata yang kubaca. Aku terduduk lemas di beranda itu, seakan seluruh akal sehat bersama Dikki. Sepucuk puisi cinta peninggalan terakhir dari mantan kekasihku itu kudekap dengan erat seakan berpelukan dengan raganya. Senyum dan tatapan Dikki hanyalah sebuah kenangan pahit bagiku saat itu. Sulit bagiku untuk percaya bahwa kini kita telah berpisah dihari perayaan enam tahun cinta kita.
Langganan:
Postingan (Atom)
Long Time No Post
Maybe it is first month I write in this year. I can not post my writing routine. Just now I read some bloggers post good theme. Now, I reall...
-
With Internet, Be the best I can be ! Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Masa lalu hanya menjadi kenangan dan pengalaman...
-
Eye Contact is important because insufficient or excessive eye contact may create communication barriers. It is important in relationship b...
-
Varian Rasa Kopi Kapal Api Mak Sum, pesen kopi kapal api rong cengker.... (Mak Sum, pesan kopi kapal api 2 cangkir) T...